Transformasi Kepemimpinan: Menyambut Generasi Baru Helwa Center dengan Semangat Amanah

Alhamdulillah, Grand Opening MHQ Lil Wafidîn 2025 telah sukses terlaksana di Qo’ah Burj Hayy Sadis. Salah satu hal menarik dari acara ini adalah partisipasi aktif para Daris dan Darisah dari Helwa Center Mesir yang turut berkontribusi dalam kepanitiaan. Di antaranya adalah :

Sultan Bagus Sholahuddin sebagai Koordinator Divisi Acara, bersama anggotanya Hasan & Husen.

Di hari Jumat setelah dia mengaji tentang ilmu tauhid, dia kembali ke Asyir menggunakan tremco. Disaat perjalanan di dalam tremco, banyak sekali ilmu-ilmu pengetahuan yang sedang berputar di otaknya. Dan di sela-sela pemikirannya, tiba tiba terpikirkan oleh dia tentang kisah kehidupan yang dia jalani…

Hari ini, Jumat, 7 Maret 2025 atau 7 Ramadhan 1446H, kita ngerayain hari lahir ke-1085 dari Al Azhar, kampus yang udah jadi kiblat ilmu dan agama di dunia! Institusi ini punya sejarah panjang yang luar biasa banget. Yuk, kita kulik bareng gimana awal mula Al-Azhar berdiri dan berkembang jadi pusat keilmuan Islam yang kita kenal sekarang.  

Kenal nggak sama sosok jenderal Eropa yang paling terkenal dengan kecerdikan taktik perangnya? Dialah Napoleon Bonaparte, yang dijuluki "The Little Corporal" karena kepiawaiannya memimpin pasukan dari posisi terendah hingga menjadi penguasa Eropa.Bagaimana jika Napoleon Bonaparte yang gagah berani itu justru dipaksa tunduk oleh kekuatan spiritual dari bulan Ramadhan di tanah Mesir?

Ramadhan jadi ajang malas-malasan dan tidur seharian sambil nunggu waktu buka? Enggak banget lah ya bagi yang paham betul makna Ramadhan dan betapa spesialnya bulan ini di hati ummat islam terdahulu. Salah satu yang bisa kita teladani dari kisah para sahabat adalah Perang Badar, yang terjadi di bulan Ramadhan. Para sahabat tetap patuh dan tunduk pada keputusan Allah dan Rasul-Nya. Ubur-ubur ikan lele, Ramadhan jangan malas-malasan lhee!

Ketika bulan Ramadhan tiba, masjid-masjid di berbagai belahan dunia Islam berubah menjadi pusat-pusat kebersamaan. Di antara berbagai tradisi yang berkembang, salah satu yang paling mencerminkan semangat kepedulian dan persaudaraan adalah Mā'idat ar-Raḥmān—hidangan kasih sayang yang dihidangkan secara gratis bagi siapa saja yang ingin berbuka puasa. Namun, tahukah kita bahwa tradisi ini memiliki akar sejarah yang panjang, melibatkan para khalifah, sultan, dan masyarakat Muslim sejak berabad-abad lalu?

Hari kedua Musyawarah Besar (MUBES) Helwa Center 2024/2025 berlangsung penuh antusiasme dan semangat di Graha Helwa Center. Agenda utama hari ini adalah pemilihan Ketua Lijan baru untuk periode 2025/2026, serta pelantikan Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) yang baru.

Pada Senin, 10 Februari 2025 pukul 18:00 CLT, Graha Helwa Center Mesir menjadi saksi datangnya delegasi dari Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) Kairo Mesir. Kunjungan yang dilatarbelakangi oleh semangat kekeluargaan dan sinergi antar lembaga ini disambut langsung oleh Direktur Utama Helwa Center Mesir, Ali Al Mu’tashim Billah LC beserta Wakilnya Vikry Ahmad Ramadhan, yang dengan ramah menyambut tamu dari tanah Sulawesi.

Acara Musyawarah Besar (MUBES) Helwa Center tahun ajaran 2024/2025 resmi dibuka dengan penuh khidmat pada tanggal 23 Februari 2025 di Graha Helwa Center. Dengan tema "Grow Together with New Spirit", agenda hari pertama ini berfokus pada pembahasan AD/ART dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Lijan Kabinet Sadajiwa. Rapat ini dipimpin oleh presidium MPA Lijan yang terdiri dari Muhammad Ukasyah, Ghozy Abyan, dan Arifah Sharfina.

Sebagai seorang yang telah merasakan kehidupan di Mesir, saya sering bertemu dengan para pencari ilmu dari berbagai belahan dunia. Dari Asia, Afrika, Eropa, hingga Amerika Latin, mereka datang dengan satu tujuan: menuntut ilmu. Mesir seakan memiliki daya tarik tersendiri bagi mereka yang haus akan ilmu agama maupun ilmu duniawi. Tetapi apa sebenarnya yang membuat Mesir begitu istimewa bagi para pencari ilmu?