Milad Al Azhar: Jejak sejarah mercusuar ilmu

Hari Lahir Al Azhar : Jejak Sejarah Sang Mercusuar Ilmu
Muhammad Izzudin
(Daris Kuttab Helwa Center)
Sobat Helwa! Hari ini, Jumat, 7 Maret 2025 atau 7 Ramadhan 1446H, kita ngerayain hari lahir ke-1085 dari Al Azhar, kampus yang udah jadi kiblat ilmu dan agama di dunia! Institusi ini punya sejarah panjang yang luar biasa banget. Yuk, kita kulik bareng gimana awal mula Al-Azhar berdiri dan berkembang jadi pusat keilmuan Islam yang kita kenal sekarang.

Semua bermula di tahun 970 M (359 H), pas Dinasti Fatimiyah yang lagi berkuasa di Mesir mendirikan sebuah masjid di Kairo. Masjid ini awalnya dibuat sebagai tempat ibadah utama sekaligus simbol kekuasaan mereka. Yang bangun adalah Jenderal Jawhar As-Siqilli atas perintah Khalifah Fatimiyah pertama di Mesir, Al-Mu’izz li-Dinillah.

Kenapa namanya Al-Azhar? Konon diambil dari nama Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah SAW, yang jadi panutan Dinasti Fatimiyah. Jadi, nama ini punya makna kehormatan dan kemuliaan. Awalnya, Al-Azhar nggak cuma sekadar masjid, tapi juga pusat dakwah dan pendidikan buat nyebarin ajaran Syiah Ismailiyah.

Tahun 975 M, kegiatan belajar mulai berjalan di Al-Azhar, pas banget di bulan Ramadhan. Menurut Syed Farid Alatas, dari awal, kampus ini udah punya berbagai fakultas, mulai dari hukum Islam, tata bahasa Arab, astronomi, filsafat Islam, sampai logika. Dinasti Fatimiyah juga ngebuka pintu lebar buat kajian filsafat, bahkan mereka aktif mengundang ulama dari berbagai negeri buat ngajarin ilmu di sini.

Di abad ke-12, Shalahuddin Al-Ayyubi naik ke tampuk kekuasaan dan menggulingkan Dinasti Fatimiyah. Karena Fatimiyah itu Syiah, ajaran-ajaran mereka dihapus, dan Al-Azhar sempat slow down dalam dunia pendidikan. Tapi tenang, nggak lama kemudian, Al-Azhar bangkit lagi! Setelah Fatimiyah tumbang, Al-Azhar beralih jadi pusat pembelajaran Sunni Syafi'i.

Bahkan ada cerita kalau filsuf Yahudi terkenal, Maimonides, sempat ngasih kuliah tentang kedokteran dan astronomi di sini saat era Shalahuddin, meskipun bukti sejarahnya masih diperdebatkan.

Di bawah kekuasaan Mamluk, Al-Azhar makin berkembang. Mamluk mulai ngegaji para pengajar, ngasih tunjangan buat mahasiswa, dan bahkan ngebangun perguruan tinggi di luar area masjid tahun 1340 M. Asrama baru juga didirikan biar mahasiswa dari berbagai penjuru bisa belajar dengan nyaman.

Pada akhir 1400-an, Kairo punya sekitar 70 institusi pendidikan Islam lainnya, tapi Al-Azhar tetap jadi favorit para ulama. Bahkan, sejarawan dan pemikir top seperti Ibnu Khaldun pernah ngajar di sini mulai tahun 1383 M!

Masuk ke era Ottoman, Al-Azhar makin diakui sebagai lembaga pendidikan Islam terkemuka di dunia Sunni. Jabatan Syekh Al-Azhar juga pertama kali dibentuk di era ini, sebagai pemimpin akademik dan spiritual kampus. Sistem belajar di Al-Azhar waktu itu beda sama kampus zaman sekarang. Nggak ada gelar akademik formal, tapi seorang mahasiswa bakal dapet ijazah (semacam sertifikasi) langsung dari gurunya kalau dianggap udah paham ilmunya. Biasanya, kuliahnya bisa makan waktu sekitar 6 tahun!

Mahasiswa juga dibagi dalam ruwaq (kayak tempat komunitas belajar) berdasarkan asal negara dan mazhab yang mereka pelajari. Setiap riwaq dipimpin oleh seorang profesor.

Seiring waktu, Al-Azhar bukan cuma sekadar universitas biasa, tapi juga punya peran besar dalam sejarah Islam dan dunia. Waktu Mesir dijajah Prancis di bawah Napoleon Bonaparte (1798-1801), Al-Azhar jadi pusat perlawanan. Para ulama dan mahasiswa turun tangan buat melawan penjajah!

Sampai sekarang, Al-Azhar tetap jadi rujukan utama dalam urusan fatwa dan hukum Islam. Banyak ulama besar lahir dari sini, kayak Syekh Muhammad Abduh, Syekh Mahmud Syaltut, dan Syekh Ali Jum'ah. Alumni Al-Azhar tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia! Banyak tokoh Islam Indonesia juga jebolan Al-Azhar, loh.

Sekarang, Al-Azhar udah jadi salah satu universitas tertua di dunia yang masih eksis. Bidang ilmunya juga makin luas, nggak cuma agama, tapi juga sains, teknologi, dan sosial-humaniora. Bahkan, cabangnya udah ada di berbagai negara!

Saat ini, pemimpin tertingginya adalah Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Ahmed Al-Tayeb. Dari awalnya cuma sebuah masjid di Kairo, kini Al-Azhar udah jadi pusat ilmu Islam terbesar di dunia. Selama lebih dari 1000 tahun, tempat ini melahirkan banyak ulama, pemikir, dan cendekiawan yang kontribusinya luar biasa bagi Islam dan umat manusia.

Jadi, buat Sobat Helwa yang sekarang lagi belajar di Al-Azhar atau punya impian kuliah di sini, kalian bukan cuma sekadar nuntut ilmu, tapi juga jadi bagian dari sejarah besar yang udah berjalan lebih dari seribu tahun! Semoga kita bisa terus mengambil ilmu dan keberkahan dari mercusuar Islam ini, ya!

Sejarah dan Budaya Administrator 29 Apr 2025 01:01pm

  • Komentar : 0

Berikan komentar terbaik Anda

Helwa Center

Lembaga konsultan pendidikan yang memfasilitasi calon pelajar Indonesia di Institusi-institusi Al-Azhar di Mesir sejak tahun 2015.

Find Us

18 Ahmed Zumor, Hay Asyir, Nasr City, Cairo

© 2024 | Binwasoft | All Rights Reserved. Privacy Policy | Terms of Service